Assalamu’alaikum sobat sastra,,
Kembali lagi dengan kami yang selalu menorehkan karya yang tulis yang tentunya menarik untuk dibaca, apalagi jika mau memahami dan meresapinya. Kali ini kami menyuguhkan karya sastra berupa puisi yang merupakan karya orisinil santri Pesantren Luhur lhoo, yuk simak puisi berikut.
Tinta sang Mujtahid
oleh: Farik Abdillah
Hakikatnya,
Manusia adalah jelmaan dari malaikat dan iblis yang kadang taat dan kadang juga maksiat
Sedangkan,wujud asli manusia adalah pelakon lawakan penuh lelucon
Yang kadang bersembunyi dibalik kebahagiaan dan kesedihan.
Maka biarkanlah malaikat ada dihatimu
Iblis pada akalmu
Dan lawakan pada sikapmu
Agar kau menjadi pelakon haqiqi dalam hidupmu
Jika mulai lelah, jangan dulu menyerah,
Mungkin sejenak kita perlu mewukufkan jiwa
Mewaqafkan raga
Mengi’tikafkan pikiran
Dan menthuma’ninahkan hati
Untuk berusaha berpikir bijak menemukan solusi
Guna mengembalikan bungah sumringah
Yang sempat pudar dibakar keangkuhan diri
Begitulah seorang santri,
Kadang dipuja, kadang dihina
Kadang dicinta, kadang juga dicela
Maka jadikanlah restu orang tua dan guru sebagai penyemangat
Dan jadikanlah celaan untuk terus memperbaiki diri
Begitulah seorang santri,
Hidup bersama teman sejawat
Tinggal sekamar lebih dari 3 orang
Belajar bersama,
Mengabdi bersama,
Hingga susah senang dilewati bersama
Itu semua adalah ciri khasnya.
Kadang dengan canda
Kadang dengan tawa
Kadang juga dengan air mata
Maka prinsip para santri itu,
Kebaikan tidak akan pernah bersanding dengan kemaksiatan,
Begitu pula kesuksesan tidak akan pernah bersanding dengan kemalasan.
Seperti sebuah perumpamaan,
“Bahkan seekor semut pun bisa mati diatas gula pasir kesukaannya”
Maksudnya dunia ini milik bersama
Maka nikmatilah dengan saling berbagi terhadap sesama.
Nah, gimana nih setelah baca-baca karya kita? pasti ada yang dapat pencerahan dong ya hehehe. Yuk ketik di kolom komentar bagaimana perasaan dan kesan kalian setelah baca puisi diatas. Jangan lewatkan portingan kami yang lain ya sobat sastra,
wassalamu’alaikum wr.wb.
Salam sastra
Subhanallah mas farik
Subhanallah kerennnn mas farik