Makna Tahun Baru dalam Berbagai Tradisi
Tahun baru merupakan perayaan yang menandai pergantian tahun dalam kalender. Perayaan ini dirayakan di berbagai belahan dunia dengan tradisi dan budaya yang beragam. Dalam kalender Gregorian, tahun baru jatuh pada tanggal 1 Januari. Namun, beberapa budaya memiliki perhitungan waktu sendiri, seperti Tahun Baru Imlek dalam budaya Tionghoa atau tahun baru Hijriyah dalam agama Islam. Perayaan ini menjadi momen muhasabah diri dan menumbuhkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Ragam Perayaan Tahun Baru di Seluruh Dunia
Perayaan budaya tahun baru yang beragam mencerminkan kekayaan tradisi masing-masing masyarakat. Di Indonesia, misalnya, masyarakat merayakan Tahun Baru dengan berbagai cara, mulai dari pesta kembang api, doa bersama, hingga tradisi unik seperti ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi di Bali. Di Jepang, perayaan Oshogatsu ditandai dengan membersihkan rumah dan menikmati hidangan khusus seperti mochi. Sementara itu, di negara-negara Barat, perayaan tahun baru identik dengan pesta, kembang api, dan resolusi tahun baru. Setiap tradisi ini mencerminkan harapan dan semangat baru dalam menyambut tahun yang akan datang.
Dzikir sebagai Bentuk Perayaan Spiritual
Sebagai umat Islam, tahun baru dapat dirayakan dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan dzikir. Secara etimologis, dzikir berasal dari bahasa arab dzakara, yang artinya mengingat, memperhatikan, mengenang, dan mengambil pelajaran. Dzikir biasanya dilakukan dalam bentuk renungan sambil duduk dengan membaca bacaan-bacaan tertentu. Sedangkan berdasarkan terminologi islam, dzikir merupakan suatu amal ucapan atau qauliyah melalui bacaan tertentu untuk mengingat allah.
Pada konteks agama Islam, dzikir merujuk pada aktivitas mengingat dan menyebut nama Allah serta merenungkan sifat-sifat-Nya. Dzikir merupakan praktik spiritual dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperkuat ikatan rohaniah. Melalui dzikir, seorang muslim berusaha untuk memperdalam hubungan spiritualnya dengan Allah. Menurut Imam Al-Ghazali, dzikir adalah ‘mengingat Allah di setiap saat, dalam segala keadaan dan kondisi, baik dalam kesenangan maupun kesulitan.’
Gambar 1. Para Santri Berdzikir
Tujuan dan Makna Dzikir
Tujuan utama dari dzikir yaitu sebagai bentuk ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, dzikir merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah atas nikmat dan berkah yang tiada tara. Dzikir tidak hanya diucapkan melalui pelafalan saja, namun juga perlu diresapi dalam hati agar makna yang terkandung dapat benar-benar dipahami. Dengan tujuan dzikir tersebut tentu dzikir memiliki makna dengan tujuan yang berbeda-beda. Apakah ada dzikir yang cocok sebagai perayaan tahun baru?
Dzikir Fida’ untuk Menyambut Tahun Baru
Diantara berbagai kalimat dzikir, salah satu yang dapat diamalkan dalam menyambut tahun baru adalah dzikir fida’. Dzikir fida’ merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh santiwan-santriwati Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang terutama dalam menyambut perayaan tahun baru Islam maupun Masehi. Fida’ berasal dari bahasa Arab (الفداء) yang berarti tebusan atau penebusan. Dzikir fida’ juga sering disebut dengan dzikir ataqoh (العتاقة) yang bermakna pemerdekaan. Tujuan dari dzikir fida’ yaitu sebagai penebusan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Dzikir fida’ dilafalkan dengan membaca kalimat لا إله إلاّ الله (laa ilaaha illa Allah) dalam jumlah tertentu. Bacaan tahlil tersebut merupakan bentuk pengakuan atas kebesaran Allah SWT. Selain itu, ada pula bacaan istighfar sebagai bentuk permohonan ampun dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi bagian dari dzikir ini pula.
Dzikir fida’ umumnya dibaca dengan ditujukan kepada diri sendiri. Namun, dzikir fida’ dapat pula dibacakan dengan maksud dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal. Dzikir fida’ cocok diamalkan sebagai bentuk perayaan tahun baru karena dari segi maknanya yaitu mengakui kebesaran Allah dan permemohon ampun kepada Sang Mahakuasa.
Sebagai umat Islam yang taat, khususnya para santri, mari kita sambut tahun baru dengan berdzikir, memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu dan meminta keberkahan untuk masa yang akan datang. Semoga di lembaran baru ini kita mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah SWT. Aamiin.
Referensi:
Al Fahrizal. “Tradisi Zikir Fida bagi Mayit, Manfaat dan Hukumnya.” Tebuireng.online, 30 Nov, 2023.
tebuireng.online/tradisi-zikir-fida-bagi-mayit-manfaat-dan-hukumnya/
Al-Islam. (1987). Muamalah dan Akhlak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hazri Adlany, et al. (2002). Al-Qur’an Terjemah Indonesia. Jakarta: Sari Agung.
Kumparan. “Pengertian Dzikir: Pintu Menuju Kedamaian Batin.” Kumparan.com, 15 Nov, 2023.
kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-dzikir-pintu-menuju-kedamaian-batin-21a8IoDTYu3/
Nakamura, K. & Fauzan, U. (2005). Ghazali and Prayer, Metode Zikir dan Doa Al Ghazali. Bandung: Arasy Mizan.
Rizal, Jawahir Gustav. “Mengapa Tahun Baru Dimulai 1 Januari? Ternyata Berikut Ini Sejarahnya.” Kompas.com, 29 Des, 2021.
kompas.com/tren/read/2021/12/29/150000965/mengapa-tahun-baru-dimulai-1-januari-ternyata-berikut-ini-sejarahnya?page=all&_gl=1/
Rohmah, U. N. & Cahyandari, R. (2023). Pengaruh Dzikir Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Atlet Pencak Silat. Minaret Journal of Religious Studies, 1(1), 100-113.
Penulis: M. Ilham Maulida Azizi
Editor: Dept. Multimedia