Rame Ngalap Barokah: Pengecoran Lantai 3 Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang Disertai dengan Tirakat

2
195

[Malang, 21 November 2021] Renovasi serambi masjid Nawaitu I’tikaf Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang terus menerus dilakukan. Bantuan dari berbagai bentuk dan arah diterima dengan senang hati dan iringan do’a semoga pembangunan terlaksana dengan lancar dan membawa berkah bagi segala pihak. Pembangunan kini sudah mencapai tahap pengecoran lantai 3. Dimana pengecoran ini merupakan salah satu dari rangkaian proses renovasi atap serambi masjid Nawaitu I’tikaf.

Tepatnya hari ahad, 21 November 2021 pukul 08.00 WIB pengecoran dilakukan secara beramai-ramai oleh santriwan Pesantren Luhur. Pembangunan yang dikomando oleh Pak Slamet atau yang akrab disapa Cak Met ini dilaksanakan dengan menjunjung rasa kebersamaan dan loyalitas yang tinggi. Gus Danial Farafish, pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang tidak pernah lelah mengomando dan mengarahkan santriwan-santriwati baik secara langsung maupun tidak langsung dalam ranah dzohir maupun batin. Tak ketinggalan juga mandor dari pihak santriwan yakni Mas Zinur Rozikin (Mas Jen) selaku ketua 2 dan Mas Faiq Munir selaku bendahara umum juga turut memantau pelaksanaan serangkaian pembangunan secara intens.

Selain ikhtiar secara dzohir, pembangunan juga jika tidak melupakan sisi spiritual untuk memperkokoh bangunan dari segala sisi. Tirakat yang dilakukan selama pembangunan mulai dari puasa, pengambilan tanah walisongo, hingga tahlil diharapkan dapat membawa berkah dan keselamatan mulai ketika pembangunan sedang dilaksanakan hingga setelah direnovasi.

Tidak hanya santriwan, santriwati juga ikut berjuang dengan memasakkan makanan untuk santriwan yang sedang menjalankan misi roan renovasi pesantren ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa santriwan santriwati bergotong royong saling bahu membahu membangun Pesantren Luhur untuk menjadi lebih baik kedepannya. Prinsip 3Co, Co-Ownership, Co-Responsibility, dan Co-Determination benar-benar diuji dalam  proses pembangunan, dimana semua rasa mementingkan ego harus disingkikan sejenak demi kelancaran proses pembangunan.

Semoga dengan pembangunan ini dapat menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat serta menjadi amal shalih dengan niat “Ngurip-nguripi” Pesantren Luhur peninggalan Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor,S.H. yang telah berjuang dengan sepenuh jiwa, raga, dan harta, sehingga kita bisa mengambil manfaat dari jasa beliau hingga sekarang. Lahul Fatihah. (far)