PIDATO AMANAT KYAI Η. ABDUL WAHAB HASBULLAH PADA SIDANG PEMBUKAAN MU’TAMAR NAHDLATUL ‘ULAMA KE-XXII DI JAKARTA

0
44
Gambar 1. Pidato Kyai H. Abdul Wahab Hasbullah di depan Muktamirin dan Ir. Soekarno

Suasana khidmat dirasakan oleh segenap hadirin manakala Rois ‘Aam Nahdlatul Ulama kala itu Kyai H. Abdul Wahab Hasbullah membacakan Khutbatul-Iftittah sekaligus pidato sambutan pada sidang pembukaan Mu’tamar Nahdlatul ‘Ulama ke-22 tanggal 13 Desember 1959. Saat itu Mu’tamar dihadiri oleh banyak tokoh-tokoh besar kalangan NU, Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, bahkan Duta Besar dari Amerika Serikat. Tokoh-Tokoh Nahdliyin yang hadir kala itu antara lain, Kyai H.Ma’sum Lasem, Kyai H. Asnawi Kudus, Kyai H. Idham Cholid, Kyai H. Bisri Syansuri, Kyai H. Masykur, H. Syaifudin Zuhri, segenap pengurus dan anggota Partai Nahdlatul ‘Ulama.

Kyai H. Wahab Hasbullah dalam pidatonya yang luar biasa memberikan pandangan tentang gambaran situasi yang sedang dialami oleh negara dan bagaimana NU seharusnya mengambil peran dan langkah berani. Kyai H. Abdul Wahab Hasbullah juga menyampaikan pokok-pokok pikiran penting mengenai demokrasi yang sejalan dengan paham islam dan cita-cita bangsa yang harus terus diperjuangkan dan berusaha diwujudkan. Beliau juga membangun semangat optimisme mu’tamirin dengan mengamanatkan hal yang sangat penting yaitu gambaran akan dua golongan manusia (kaum), yaitu golongan manusia yang putus harapan dan golongan manusia yang berharapan baik. Beliau berharap, meskipun dalam kondisi sesulit apapun, NU hendaknya tetap memandang hari kedepan dengan penuh kepercayaan dan ketenangan hati, serta terus hidup dalam sinar cahaya yang penuh harapan dan tidak pernah kehilangan pegangan, selalu berharapan baik dan tidak pernah putus asa dengan rahmat Allah. Di akhir pidato, beliau berharap kepada seluruh tokoh-tokoh ‘ulama NU agar tetap menjadi warasatul anbiya’, tetap menjadi lentera yang menerangi umat, tetap menjadi ‘gandolan’ umat.

Demikian sedikit intisari pidato amanat Kyai H. Abdul Wahab Hasbullah yang dapat penulis sampaikan pada pengantar tulisan ini, selebihnya penulis menyarankan untuk membaca salinan pidato Kyai H. Abdul Wahab Hasbullah yang telah disesuaikan dengan ejaan baru agar lebih memudahkan dalam menyelami amanat yang beliau sampaikan.

Gambar 2. Pidato Kyai H. Abdul Wahab Hasbullah mempesona hadirin

Berikut Salinan Pidato Pidato Amanat Yang Diucapkan Oleh Βαρακ Κ.Η. Abdul Wahab Hasbullah Pada Sidang Pembukaan Mu’tamar Nahdlatul ‘Ulama Ke-XXII di Jakarta :