Pemikiran Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Mengenai Moderasi Agama dan Kebangsaan

0
16


Di tengah pergolakan zaman yang rentan pecah oleh radikalisme dan intoleransi, pemikiran moderat dan kebangsaan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari hadir Bu bagaikan pelita di tengah kegelapan. Sosok ulama yang kharismatik ini memberikan gagasan yang menampilkan nilai-nilai perjuangan bercorak akomodatif tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar keyakinannya.

Tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini , meyakini bahwa Islam dan kebangsaan tidak bertentangan. Kiai Hasyim Asy’ari menekankan pentingnya keseimbangaan antara agama dan negara. Bagi Beliau, agama menjadi pedoman moral dan spiritual bagi kehidupan individu dan masyarakat, sedangkan negara berperan dalam menegakkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Pemikiran moderat Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari termanifestasi dalam berbagai karyanya, seperti Risalah Ahlis-Sunnah wal Jama’ah dan al-Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyid al-Mursalin. Dalam karya-karyanya, Hasyim Asy’ari dengan tegas menolak ekstremisme, baik dalam beragama maupun dalam berpolitik. Ia meyakini bahwa jalan menuju kemajuan bangsa terletak pada persatuan dan toleransi.

Menurut buku karya Muhammad Rifai dijelaskan bahwa keyakinan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, cara dakwah, perjuangan, dan pemikiran beliau itu semuanya merujuk pada kehidupan Rasulullah Muhammad yang hal tersebut menjadi patokan cara berjuang kelompok sunni. Begitu pulalah pola dakwah Islam di Jawa pertama kali dilakukan oleh Wali Songo, tidak dengan jalan kekerasan memakai pedang, tapi melalui dialog dan budaya: perdagangan, pernikahan atau melalui wayang, jaranan atau jahitlan.

Pemikiran Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari mengenai moderasi dan kebangsaan masih relevan hingga saat ini. Di era di mana radikalisme, intoleransi, dan konflik antarumat beragama mulai marak, pemikiran beliau menjadi roh pemersatu bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai moderasi dan kebangsaan yang digagas oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa. Toleransi antarumat beragama, komitmen terhadap Pancasila, dan persatuan nasional adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang damai, harmonis, dan sejahtera.

Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari telah meninggalkan warisan intelektual yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Pemikiran beliau mengenai moderasi dan kebangsaan menjadi kompas moral yang menuntun bangsa menuju masa depan yang gemilang, harmonis, dan penuh persaudaraan.

Penulis: Nur Saidah (Santriwati LTPLM)