Minggu, 06 Oktober 2024 – Sejak berdirinya Pesantren Luhur Malang oleh tokoh-tokoh Islam Malang antara lain Kyai H. Ghozali, Prof. Dr. Mr. H. Mohammad Koesnoe, Kyai H. Usman Mansyur dan Prof. Kyai H. Achmad Mudlor, SH. hingga kini Pesantren Luhur mencapai umur ke-27 tahun dapat berdiri dengan kokoh dan melahirkan santri-santri yang memiliki khazanah ilmu yang luas baik dibidang ilmu pengetahuan dan keagamaan serta bermultitalenta dengan segala aspek bidang ilmu yang ditekuninya.
Gambar 1. MC Puncak Harlah ke-27
Menyambut Puncak Harlah Pesantren Luhur ke-27 tentunya terdapat beberapa rangkaian acara untuk memeriahkan Puncak Harlah Pesantren, seperti: PS3, Mobile legends, Badminton, Futsal (Internal), Seleria (Senam Luhur Ceria), Pildapur (Pilihan Dai’ Pesantren Luhur), Rangking 1, Seminar Kesehatan, Luhur Mencari Bakat, Luhur Futsal Tournament (Eksternal), Roan Akbar, dan Fesling (Festival Lingkungan). Tak luput kontribusi santriwan-santriwati dalam memeriahkan Puncak Harlah pesantren ke-27 yang sangat luar biasa.
Gambar 2. Pembukaan oleh Gus Daniel Farafis
Sebagai bentuk simbolis dalam Puncak Harlah Pesantren Luhur ke-27, terdapat pemotongan tumpeng oleh Bu Nyai Utin Nuril Hidayati dan Gus Daniel Farafis sebagai bentuk rasa syukur atas terselengaranya Puncak Harlah Pesantren Luhur ke-27.
Apa sesuatu yang paling di nanti-nantikan ketika Puncak Harlah?
Penampilan santriwan-santriwati dari setiap angkatan yang selalu dinantikaan setiap tahunnya. Setiap angkatan memiliki peran penting dalam penampilan yang mereka bawakan karena masing-masing membawakan tema yang berbeda, menunjukan kreativitas dan bakat santriwan-santriwati dari setiap angkatan. Penampilan pertama yang dibawakan oleh angkatan Hazimah (2020) dengan penampilan perkusi dan menyanyi bersama, dalam penampilannya tersebut, mereka membawakan sebuah lagu mengenai kebersamaan teman yang telah dijalani bersama. Penampilan kedua dibawakan oleh angkatan Arfakhsyad (2023) dengan penampilan drama komedinya, dalam penampilan tersebut menggambarkan beberapa keadaan yang sangat relate dengan anak muda masa kini baik dalam gaya hidupnya maupun masa percintaannya.
Gambar 3. Suasana penampilan pada puncak harlah
Penampilan ketiga dibawakan oleh angkatan Santri Baru (2024) dengan penampilan Modern Dance, dalam penampilan tersebut terdapat beberapa lagu-lagu trend masa kini diiringi dengan gerakan-gerakan mengikuti lagu tersebut. Penampilan keempat dibawakan oleh angkatan El-Fath (2021) dengan penampilan parodi iklan jadul, dalam penampilan tersebut mengingatkan kepada audience iklan-iklan yang sudah tidak ditayangkan di televisi dan sangat iconic pada masanya. Penampilan kelima dibawakan oleh angkatan Ahlul Ma’had dengan penampilan Drama Musikal, dalam penampilannya tersebut membawakan cerita rakyat yaitu maling kundang karena pada cerita ini memberikan pesan sebagai seorang anak harus selalu menghormati dan berbakti kepada orang tua, terutama ibu, yang telah berkorban dan merawat mereka dengan penuh kasih sayang. Penampilan terakhir dibawakan oleh Asfajah (2022) dengan penampilan tari tradisional, dalam penampilan tersebut, mereka memperkenalkan beberapa tarian-tarian dari berbagai daerah di Indonesia dengan perpaduan pakaian adat yang dikenakan menambah nilai nuansa nusantara.
Gambar 4. Pemenang Rangkaian Acara Harlah
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang dari beberapa rangkaian acara pra-Puncak Harlah Pesantren Luhur Ke-27. Dengan terselenggaranya Harlah Pesantren Luhur pada setiap tahunnya, memberikan pelajaran bagi setiap santri agar menelisik sejarah perkembangan pesantren dengan kontribusi tokoh-tokoh agama didalamnya dan memberikan banyak arti mengenai pesantren bahwa pilar masyarakat adalah para penuntut ilmu yang siap berkhidmah untuk kepentingan agama dan bangsa. Arti mendalam itulah yang perlu diketahui, sama seperti Dawuh Abah “Pesantren adalah pesantren kader, jadi setiap santri yang keluar dari pesantren tidak mungkin nyantri lagi, karena setelah keluar dari pesantren tugas santri adalah pengabdian masyarakat serta membimbing umat.“
Penulis: El Syabani