[Malang, 27 Desember 2020] Sebelas tahun yang lalu Indonesia berduka dengan wafatnya sang Guru Bangsa, kyai H. Abdurrahman Wahid. Perannya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia yang beragam mulai pra hingga pasca reformasi, membuat beliau layak menyandang gelar bapak Pluralisme Indonesia. Semangat mengenang sosok presiden ke-4 yang humanis dan humoris ini tampak pada haul Gus Dur XI di kota Malang. Meskipun pandemi tengah menyanteri pelosok negeri, haul Gus Dur tetap berjalan demi mengenang sosok bapak PBNU tempo dulu ini.
Sabtu, 26 Desember 2020 pukul 18.46 WIB. dilaksanakan haul Gus Dur XI secara offline dan online di Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Peserta offline haul gusdur dihadiri oleh 150 undangan serta seluruh santriwan santriwati Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang dengan menerapkan protokol kesehatan. Acara dibuka dengan pembacaan yasin dan istighotsah kemudian pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, serta dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Sambutan pada acara haul Gus Dur XI kali ini disampaikan oleh Gus Danial Farafish selaku pengasuh Pesantren sekaligus Pembina Barikade Gus Dur dan Bapak Dersi Hariyono selaku ketua Barikade Gus Dur Malang. Pada kesempatan yang langka ini, juga terdapat sesi memorial Gus Dur oleh 5 tokoh penting masyarakat. Diantaranya adalah I Made Riandiana Kartika selaku ketua DPRD Kota Malang, Perwakilan Kapolresta Malang, Perwakilan dari Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Kurniawan Muhammad selaku Direktur Jawa Pos Radar Malang, serta mas Rimzah selaku Wakil ketua DPRD kota Malang.
“Gus Dur selalu hadir di saat yang tepat, beliau tidak pantas berada di ranah politik karena Gus Dur terlalu tinggi, bagi orang Bali, Gus Dur layaknya Brahmana tingkat tertinggi, bagi orang Konghucu Gus Dur adalah sesosok dewa. jika Indonesia punya Soekarno sebagai Bapak Nasionalis, maka kita punya Gus Dur sebagai Bapak Humanisme” Ungkap ketua DPRD kota Malang.
Puncak acara adalah penyerahan Penghargaan Pluralisme Award 2020 kepada Kyai H. Chamzawi selaku Rais syuriah PCNU Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko selaku wakil wali Kota Malang, KBP Leonardus H Simarmata selaku Kapolres Malang Kota, Letkol Arm Ferdian Primadona selaku komandan Kodim 0833 Kota Malang, I Made Riandiana Kartika selaku ketua DPRD Kota Malang, Gus M. Danial Farafish, M. Ag. Selaku Pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Widodo Harsono selaku Pembina Paguyuban keluarga Tionghoa HK Kota Malang, H. Sarbini alm. selaku mantan Kasatkorcab Banser PCNU Kota Malang, Handoyo Wijoyo selaku pemerhati dan loyalitas Gus Dur Kota Malang, dan Kurniawan Muhammad selaku Direktur Jawa Pos Radar Malang.
Selepas penyerahan Pluralisme Award 2020, acara dilanjutkan dengan Mauidloh Hasanah yang disampaikan oleh Dr. Kyai H. Badruddin, M. H. I disertai do’a.
Dilanjutkan dengan lantunan Sholawat Irfan yang merupakan hasil karya dari Prof. Dr. Kyai. H. Achmad Mudlor, S.H. dan Hizb Autad oleh santriwan Pesantren Luhur dan pemotongan tumpeng. Diakhiri pada pukul 21.39 WIB, semoga dengan diadakannya haul Gus Dur XI ini akan meningkatkan rasa cinta tanah air, nasionalime, dan rasa saling menghargai sebagai wujud eksistensi pluralisme Indonesia.(far)