Siapa manusia yang tidak ingin dirindukan sura? Tempat dengan begitu banyaknya kenikmatan yang tidak ada bandingannya. Namun, nikmat terbesar di surga bukanlah susu yang semanis madu, bidadari yang tiada banding cantiknya, ataupun kemewahan sebuah istana. Melainkan bisa bertemu dengan Allah Swt, Tuhan semesta alam dengan izin-Nya. Lalu siapa saja manusia yang dirindukan surga?
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:
الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَا لِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ .
رواه أبوداود والترمذي عن ابن عباس
“Surga itu merindukan kepada 4 golongan: orang yang membaca Al Quran, orang yang menjaga lidah, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadan.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Salah satu dari empat golongan tersebut adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Puasa sendiri memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah Swt. Dalam suatu hadits yang berarti “Setiap amalan anak Adam adalah pahala baginya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku lah yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa diberi keistimewaan yang begitu luar biasa. Mereka disediakan pintu khusus bernama Ar-Royyan. Hal ini sesuai dengan Hadits nabi yakni “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut dengan Ar-Royyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat.”
Kemudian bagaimanakah kriteria puasanya orang yang dirindukan surga? Pertama, yakni puasanya orang yang juga disertai dengan menahan dan menjaga hawa nafsu karena iman dan mengharap pahala Allah Swt. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat mendapatkan bekal di akhirat dan pelajaran hidup. Pelajaran yang didapatkan berupa kesabaran. Diantaranya adalah kesabaran dalam ketaatan berupa memperbanyak ibadah, kesabaran dalam menghindari maksiat, dan kesabaran dalam menghadapi musibah. Dimana apabila kesemuanya diimplementasikan akan membentuk jiwa yang bertakwa.
Kedua adalah menghindari perkataan dusta supaya puasa dijalankan tidak sia-sia. Ada hadits menyebutkan bahwa:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya:“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).
Ketiga adalah berjalan di jalur kebaikan. Diusahakan dalam sebulan kita istiqomah dalam melaksanakan kebaikan. Selain itu, ada juga beberapa hal yang harus dihindari supaya mendapat kesempurnaan pahala berpuasa. Diantaranya adalah marah-marah, ghibah (menggunjing), berdusta, mengadu domba, dan sumpah palsu.
Apakah kalian sudah merasa termasuk kedalam golongan orang yang dirindukan surga?
Sumber: Kurma (Kuliah Ramadan) Lembaga Tinggi Pesantren Luhur
Pembicara: Ustadzah Rifa Maulida (Dewan asatidzah Madratsah At-Tahdzibiyah Pesantren Luhur)
❤❤❤ sangat bermanfaat