Sabtu, 19 September 2020. Malam yang temaram kini cerahkan hati dengan lantunan tahlil yang dilantunkan di masjid Nawaitu I’tikaf dan sekitarnya. Memperingati haul abah tercinta, kyai mumpuni dan disegani pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Abah Mudlor adalah sosok kyai yang sangat sederhana dan suka “Srawung” dengan santri-santrinya. Pemikiran filsafat yang mendalam, serta hobi membaca bukunya begitu pantas untuk diteladani. Yah, setidaknya itu adalah sebagian dari cuplikan memorial abah di hari-hari sebelumnya.
Dimulai pada senin, 14 September 2020, memorial abah pertama kali disampaikan oleh Kyai Badrudin, kyai pengajar balaghah di Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Beliau menceritakan sepak terjang dakwah abah di malang yang rela mengorbankan waktu, fisik, dan harta beliau demi agama. Memorial dilanjutkan hingga hari Jum’at, 18 september 2020 yang disampaikan oleh dewan kyai dan ahlul ma’had Pesantren Luhur Malang. Mereka adalah ustadz Ishlah, ustadz Busyro karim, mas Syarif Hidayatullah dsb. Memorial abah ini dilakukan setelah istighosah ba’da Shubuh menggantikan halaqah ilmiah di Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Jum’at malamnya, dimeriahkan oleh Jam’iyah Sholawat Bunga Tanjung dalam acara Lailatul Diba’iyah.
Lailatul Diba’iyah merupakan acara dimana santriwan-santriwati Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang unjuk kebolehan dalam memainkan alat musik banjari dan kepiawaian mereka dalam seni tarik suara. Dimulai ba’da Isya dan berakhir pukul 22.00 WIB. Kemudian tibalah acara puncak pada Sabtu, 19 September 2020.
Malam ini, Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang didatangi tamu-tamu penting. Bahkan rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang turut serta dalam haul abah pada malam ini. Acara diawali dengan tahlil singkat dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Dalam sambutan ketua yayasan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, putra dari Abah Mudlor yaitu Gus Danial Farafish menceritakan sejarah dan dokumentasi keikutsertaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, dan UNISMA yang berhubungan dengan berdirinya Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Yang tak lepas dari peran kedua orang yang sangat berjasa yaitu Prof. Dr. Moh. Koesnoe dan Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, SH. Sendiri. Juga sedikit rekam sejarah dari Abah Mudlor.
Tak hanya sampai disitu saja, rektor UIN Maliki, Prof. Haris juga menyampaikan sambutannya. Beliau menyatakan kekagumannya secara gamblang terhadap Abah Mudlor. Beliau memandang Abah sebagai guru dan kyai yang patut dicontoh dalam segala hal. Terutama ketekunan beliau dalam belajar. Acara selanjutnya adalah Mau’idhoh Hasanah yang disampaikan oleh Kyai Chamzawi, dan diakhiri dengan do’a tepat pukul 20.10 WIB. Bukan hanya warga Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang yang bisa menyaksikan acara ini. Alumni dan Ahlul Ma’had pun juga turut menyaksikan acara Haul ini. Selain itu, bagi yang tidak dapat menyaksikan secara langsung di lokasi, acara Haul Abah juga bisa ditonton melalui streaming Youtube di akun Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Inilah kegiatan kami di pesantren, bagaimana denganmu?. (Far)
Uwaww