HALAQOH INTERPRENEUR: Set Up Your Mind to be Succesfull Santri Preneur

0
31

[Senin, 09 Januari 2023] Menjadi santripreneur bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Namun, bukanlah hal yang tiba-tiba ada dan berjalan mulus begitu saja. Butuh modal, mental, do’a, dan usaha keras untuk menjadi seorang santripreneur. Mengapa sih harus jadi santripreneur?, lalu bagaimana kiat-kiat untuk menjadi seorang santripreneur?. Malam ini Pesantren Luhur juga tidak mau ketinggalan untuk mencetak kader-kader santripreneur melalui Halaqah Kubra bersama Hj. Rahma Sholeh, M.Pdi. Owner Sarijan Coffe pada Senin, 09 Januari 2023 pukul 20.30 hingga 22.30 WIB.

“Kalau orang islam bisa menguasai dunia, maka kuasailah!”
Open Statement oleh narasumber memecut semangat santri untuk tidak bergantung pada orang lain. Beberapa langkah untuk menanamkan jiwa santripreneur adalah dengan niat, ide, market, dam Action. Niat merupakan pondasi dasar untuk menjadi seorang santripreneur. Seorang harus selalu berpikir positive dan berpikir kemanfaataan bukan hanya sekedar keuntungan. Melainkan juga asas kemanfaatan bagi pihak lain.
ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi)
Amati bukan hanya sekedar melihat apa yang dilakukan oleh orang lain. Melainkan harus mengamati dengan ilmu, apa ya yang bisa kita pelajari dari hal yang sudah dilakukan oleh orang lain. Kemudian menirukan apa yang telah orang lain lakukan dengan memodifikasi tindakan tersebut bersamaan dengan bumbu-bumbu inovasi supaya berbeda dengan produk yang telah ada sebelumnya.

“Jika kita tidak bisa menjadi legend, maka jadilah yang different” Ucap beliau.

market (pasar).
Sebagai seorang santripreneur, kita harus terlebih dahulu menentukan target market yang jelas, tepat sasaran, dan letak yang strategis. Maka dari itulah, perencanaan (planing) merupakan hal yang sangat penting untuk disusun sejak awal mendirikan usaha.
action
karena setiap cita-cita dan perencanaan akan hanya menjadi angan tanpa adanya aksi. Ulangi terus doa’-do’a baik untuk diri sendiri menjadi afirmasi positif yang akan mendukung kesuksesan kita. Do’a akan menjadi penenang jiwa. Perbedaan dengan interpreneur ialah santripreneur selalu melangkah dengan hati yang tenang dengan TIUD (Tawakkal, Ikhtiar, Usaha, dan Do’a).

“Sekecil apapun tindakan atau action yang pernah kalian lakukan akan membawa dampak yang positif buat kalian meskipun belum sukses dan gagal sekalipun. Kesuksesan dan keberhasilan kita bukan karena kehebatan kita, tetapi karena kemurahan hati Tuhan terhadap kita. Siapapun kita, dimanapun kita berada, menjadi apapun itu, dan apapun profesinya, itu tidaklah penting, yang terpenting bagaimana kita menjadi manusia yang bermanfa’at.” Pesan beliau.