“Gak gemen-gemen” : Santri Luhur Menggaet 3 Prestasi Sekaligus.

0
1110

[Malang, 10 November 2020]. Santri bukan hanya pinter ngaji kitab kuning dan terkungkung dalam kurungan bernama pesantren. Santri bisa saja berprestasi dimanapun dan kapanpun. Seperti halnya dengan santriwan santriwati terbaik Luhur. Tiga Santriwati yang begitu hebat mengukir prestasi dalam gores kehidupan mereka. Dalam berbagai cabang musabaqah, mereka berhasil menunjukkan eksistensi mereka dan membangun sebuah kebanggaan.

Kemenangan yang diperoleh saat situasi negara belum sepenuhnya stabil membawa kebanggaan tersendiri. Ketiga santriwatri membanggakan  ini adalah Lilik setiyani, Roza Ghozwatul Fauziyah, dan Salsabilatuz Zakiyah. Mereka bukanlah satu tim dalam satu lomba, melainkan dalam 3 lomba berbeda. Lilik Setiyani berhasil lolos sebagai finalis Musabaqah Qiroatil Kutub Cabang Nasional. Sementara Roza Ghozwatul Fauziyah berhasil menyabet juara 2 Musabaqah Syarhil Qur’an Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Dan terakhir ada Salsabilatuz Zakiyah yang mampu membawa namanya menduduki Juara 1 Musabaqah Tartilil Qur’an fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Sangat keren sekali bukan santriwati Lembaga Tinggi Pesantren Luhur.

Salah satu juara mengaku bahwa pada awalnya dia tidak ingin mengikuti musabaqah ini karena dia merasa belum mahir dalam bidangnya. Namun, dia ingin mendapatkan pengalaman dan kebetulan juga mengikuti pelatihan di universitas, jadi dia ingin mencoba apa yang telah ia pelajari walaupun dengan beberapa kekurangan, Alhamdulillah bisa mendapatkan juara. Semoga lantaran ini bisa menambah semangat untuk diri sendiri untuk terus belajar dan bersyukur dan bisa memotivasi yang lain.

Segala prestasi, kenangan, dan pencapaian tentu tidak akan lengkap tanpa kesan dan pesan dari tokoh utama bukan?. Maka,  Perwakilan dari sang juara menyampaikan bahwa apapun yang kita lakukan selama itu baik maka lanjutkan, walaupun dipandang aneh ataupun banyak dipandang remeh oleh orang lain. Karen manusia hanya melihat hasil, namun Allah melihat proses, jadi jangan gunakan hidup untuk memenuhi kepuasan manusia karena manusia tak akan ada puasnya, lakukan saja apa yang disukai selama itu baik dan tidak melanggar syari’at agama. Terimakasih atas doa dan dukungannya. Jazakumullah alahsanal jaza,Amiin”.(Far)