[Malang, 04 Februari 2021]. Semangat belajar dan berkompetisi telah mendarah daging dalam kehidupan santriwan-santriwati Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Prinsip dari abah Mudlor yang bermakna “Dia laki- laki, kami juga laki-laki” merupakan pendongkrak semangat bahwa santri juga bisa seperti orang-orang hebat di luar sana.
Dialah Roza Ghozwatul Fauziyah yang sukses menyabet juara 2 dalam ajang Musabaqah Syarhil Qur’an se Jawa Timur. Musabaqah ini diadakan oleh STIU Darus Salam Bangkalan, Madura. Dalam Pekan Tafsir Hadits tingkat Jawa Timur ini, beliau menorehkan prestasi sekaligus pengalaman yang sangat berharga.
Musabaqah Syarhil Qur’an merupakan ajang kompetisi beregu yang terdiri dari pensyarah, tilawah, dan sari tilawah. Dimana masing-masing memiliki poin tersendiri. Melalui usaha dan do’a yang tak henti-hentinya, Ziah (begitulah sapaan akrabnya -pen) mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Seperti pepatah bahwa “tiada usaha yang mengkhianati hasil”
“Awalnya saya disini hanya sebagai pemeran pengganti, namun Alhamdulillah Allah SWT. memberikan saya dan tim anugrah untuk memperoleh juara 2” ungkapnya. Dalam ajang lomba yang dilaksanakan pada 26 hingga 30 Januari, ia mengaku memiliki kesan yang menarik sejak berangkat hingga kembali ke pesantren. Mulai dari ban sepeda motor yang bocor hingga naik bus sendiri dari Surabaya.
Apapun yang kita lakukan selama itu baik maka lanjutkan, walaupun dipandang aneh ataupun banyak dipandang remeh oleh orang lain. Karena manusia hanya melihat hasil, namun Allah melihat proses, jadi jangan gunakan hidup untuk memenuhi kepuasan manusia karena manusia tak akan ada puasnya, lakukan saja apa yang disukai selama itu baik dan tidak melanggar syari’at agama. Terimakasih atas doa dan dukungannya. Jazakumullah alahsanaljaza, Amiin”.(Far)
Masya allah
Alhamdulillah saee.. Begitulah Santri harus tetap berprestasi disetiap situasi dan kondisi
MasyaaAllah 🥰