KH Maimoen Zubair Wafat di Makkah Usai Shalat Subuh

0
644

Gus Danial mencium tangan Syaikhona Murobbi wa Ruhina Kyai H. Maimoen Zubair, nampak didampingi oleh dewan Kyai Pesantren Luhur, Kyai H. Chamzawi dan Ustadz Dwi Ari M.

إنّا لله وإنّا إليه راجعون
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ
اَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَتُضِلَّنَا بَعْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
الفاتحة

Telah berpulang ke Rahmatullah, salah satu Kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Kyai H. Maimoen Zubair. Beliau meninggal dunia pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 atau bertepatan dengan tanggal 5 Dzulhijjah 1440H di RS An Noor, Makkah, Arab Saudi. Tokoh yang akrab disapa Mbah Moen ini wafat di usia 90 tahun pada jam 04.17 waktu Saudi Arabia. Insyaallah Beliau akan disholatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Jannatul Ma’la ba’da dzuhur nanti.

Kyai H Maimoen Zubair adalah seorang ulama dan politikus yang saat ini menjadi Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Beliau yang lahir pada 28 Oktober 1928, juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun.

Dengan wafatnya Ulama, berarti Allah telah mulai mengangkat ilmu dari manusia. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para Ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang Ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“ [H.R.Bukhari]

Mari luangkan waktu sejenak untuk sholat ghaib dan membaca Al-Fatihah yang dikhususkan untuk beliau.