Malang – Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma-Chung Malang, telah menggelar program kunjungan bersama Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Senin (9/3/ 2020).
Pada acara yang dilaksanakan di Aula lantai 2 LTPLM tersebut bertujuan untuk menjaga hubungan baik antara Universitas Ma-Chung Malang. Pasalnya, Universitas Ma-Chung merupakan kampus yang menjalin kerjasama dengan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur sejak lama.
Universitas Ma-Chung mengaku banyak belajar dari Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang.
Begitu juga sebaliknya Pesantren Luhur banyak belajar dari Universitas Ma Chung yang selalu memiliki progress untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kampusnya.
Acara tersebut diawali dengan sambutan dari pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Muhammad Danial Farafish (Gus Danil). Beliau menceritakan apa itu barokah mondok dan sejarah bagaimana Pesantren Luhur didirikan.
Dilanjutkan dengan sebuah materi tentang Kepengurusan dan Kegiatan Luhur, yang diisi oleh Ustadz Bima Islamuddin.
“Kegiatan di Pesantren Luhur ini hampir sama dengan kegiatan pesantren lainnya, mulai dari jama’ah shubuh, istighosah dzikir jahri, halaqoh, ngaji kitab di waktu sore, jamaah maghrib trus ngaji kitab di malam hari”, tutur Ustadz Bima.
“Tapi ada beberapa hal yang membedakan Pesantren Luhur ini dengan pesantren lain, yang menjadi ‘ciri khas’, yaitu halaqoh dan istighosah” tambahnya.
Ustadz Bima juga turut menceritakan bahwa halaqoh di Pesantren Luhur bukan hanya materi keagamaan saja, melainkan ilmu-ilmu lain juga dikaji. Seperti, ilmu sains, filsafat, sosial, teknologi, psikologi, dll.
Kemudian setelah sambutan dari Gus Danial dan pemaparan materi dari Ustadz Bima, dilanjutkan dengan tanya jawab.
Pertanyaan pertama dilontarkan oleh Fariur. Yang menanyakan tentang bagaimana alur dan cara Penerimaan Santri Baru di Pesantren Luhur. Pertanyaan tersebut dijawab alur akan diumumkan di website pesantren luhur, dimana pembukaan pendaftaran dimulai awal april.
Selain pertanyaan tersebut masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan oleh Mahasiswa Universitas Ma Chung.
Acara ditutup dengan sambutan dari salah satu dosen Universitas Ma Chung, Bapak Aditya Nirwana, MSN. Beliau mengucapakan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya pada Pesantren Luhur. Berakhir dengan pemberian cinderamata dari salah satu perwakilan mahasiswa Universitas Ma Chung kepada Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Cinderamata ini memiliki tulisan yang sangat mengenang, ‘Kebhinekaan itu bukan menghilangkan yang berbeda agar tercipta persamaan identitas, tetapi justru memeluk perbedaan itu sendiri tanpa menghilangkan identitas’