Kupas Tuntas Buku Komedi Minor, Bedah Buku di Pesantren Luhur Penuh Guyon

0
18
Sesi Foto bersama antara narasumber, Ustadz Busro, Ustadz Irfan, dan santri pada akhir acara

[Malang, 14 November 2023] Tertawa adalah nikmat yang paling indah. Kegagalan, masalah, musibah, dan keapesan-keapesan hidup tentu membuat orang mudah marah dan frustasi. Mka, perlu dilawan dengan tertawa selebar-lebarnya. Maka, Muhammad Makhdum menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Komedi Minor, Menertawakan Diri Sendiri dan Kehidupan Sehari-hari”. Buku tersebut kemudian diulas dalam acara bedah buku di Pesantren Luhur pada hari Ahad, 12 November 2023.

Mas Muhammad Makhmud merupakan Ahlul Ma’had pesantren luhur tahun 2002 – 2007 owner dari cv lentera semesta. Guru IPA di SMP Negeri Kabupaten Tuban.

Dimulai dari ketidak sengajaan beliau untuk menulis buku KOMEDI MINOR ini yang diambil dari beberapa status di facebook, “kemudian ada penerbit tertarik dengan apa yang saya tulis untuk menerbitkan”. Kata mas makhmud dan dengan beberapa teman yang mendukung disekitarnya. Adapun alasan Mas Makhmud kenapa menulis buku Komedi Minor ini? Karena sudah terlalu banyak tulisan-tulisan yang bersifat serius ataupun banyak sekali di media sosial konten-konten maupun tulisan-tulisan yang sifatnya tidak positif bahkan cenderung hoax dan provokatif sehingga mas makhdum ingin menulis sesuatu yang tidak sama dengan yang biasa ditulis oleh orang lain.

KENAPA HARUS MENULIS HUMOR?

Humor itu bisa membantu kita untuk mengetahui menghadapi sesuatu yang sulit termasuk menegangkan. Karena dengan kita tertawa itu hormon endorfin yang dilepaskan dan hormon kenyamanan sehingga membuat otak kita menjadi rileks, karena rileks bisa mengurangi stress dan menjadi moodbooster yang sangat baik. Maka dari itu daripada kita menertawakan orang lain lebih baik kita menertawakan diri sendiri karena puncak dari tahan banting seseorang itu ketika sudah mampu menertawakan dirinya sendiri. Dinamika kehidupan sering membuat kita stres dan sudah terlalu banyak orang yang mengalaminya 

MENGAPA HARUS MENULIS HUMOR DARI KEJADIAN SEHARI-HARI

Buku ini ditulis dari hasil hasil kejadian kehidupan sehari-hari mas Makhdum yang  kemudian dimodifikasi dari hasil imajinasi, beberapa diantaranya hasil dari adopsi dan adaptasi dari humor-humor lain. “ Bisa membuat tertawa dan gembira dari manapun sumbernya itu sudah bisa membuat orang bahagia”.

Ketika kita mengobrol dengan teman, membaca berita kemudian melihat sesuatu kejadian itu ada inspirasi kemudian tertawa sangat disayangkan kalau tertawa itu itu harus disimpan saja, karena banyak diluar sana orang-orang yang sedang melalui masa terberatnya dalam kehidupan juga membutuhkan kebahagiaan agar dia bisa tertawa.

BAGAIMANA PROSES KREATIF DALAM MENULIS HUMOR

Ternyata humor bisa memecahkan masalah dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif. Terkadang kita menyindir seseorang dengan menggunakan kata-kata yang tajam dan itu membuat orang lain terluka hatinya tetapi jika kita bisa membuat anekdot dalam bentuk humor itu tanpa sadar bisa menyampaikan kritik dan saran dengan lebih egaliter tanpa merendahkan orang lain. Jika kita kembali ke orde baru kita bisa menemukan seorang jurnalis yang hebat sekaligus pendiri PMII. Beliau menentang perlawanan sangat elegan dengan humor sehingga beliau tidak dapat di tangkap dan di penjara.

BAGAIMANA MENGASAH KETERAMPILAN DALAM MENULIS HUMOR

Humor juga bisa menjadi inspirasi dan menciptakan dan menciptakan hal-hal yang baru dan memperbaiki masalah yang ada. Maka dari itu meluangkan waktu berkumpul dengan orang-orang yang mempunyai selera humor yang tinggi karena bisa mengembalikan kita ke versi terbaik. Memperbaiki hubungan sosial dan membuat orang merasa lebih dekat dengan cara  terbuka satu sama lain.

Acara dimulai pukul 20.25 WIB oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan dan sesi bedah buku. Sambutan disampaikan oleh Abdullah Faiq Munir, selaku ketua majlis santri Pesantren Luhur Malang. Kemudian acara bedah buku dimoderatori oleh Sofia Yuniar, mahasiswi sastra Inggris UIN Malang dengan narasumber utama Muhammad Makhdum, penulis buku Komedi Minor yang diterbitkkan oleh CV. Lentera Semesta, Tuban Jawa Timur.

Dokumentasi penyerahan cinderamata kepada narasumber

Pukul 23.00 WIB, acara kemudian diakhiri dengan penyerahan sholawat irfan dan sertifikat oleh ketua majlis santri kepada beliau, Muhammad Makhdum. Bedah buku sekaligus sebagai pembukaan halaqah fair 3 ini menjadi inspirasi bagi seluruh santri bahwa, “Apabila stress, maka cukuplah diobati dengan tertawa”. (far&Sya’bani)