Fakta dan Amalan Pada Bulan Rajab yang Umat Islam Wajib Tahu

2
109

[Malang, 2 Februari 2022] Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang istimewa dan mulia. Pada bulan ini terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad yang membawa perintah  sholat 5 waktu. Dalam Al-Qur’an, bulan Rajab juga disebut sebagai salah satu dari “Al-Asyhur Al-Hurum” atau empat  bulan haram, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Rasulullah mencontohkan, saat memasuki bulan Rajab beliau membaca:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

(Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Selain do’a, ada juga beberapa amalan yang dianjurkan di bulan Rajab diantaranya:

  1. Membaca do’a ketika memasuki bulan Rajab yakni

اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا في رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنا رَمَضَان

“Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di Bulan Rajab dan Sya’ban. Dan sampaikanlah umur kami pada Bulan Ramadhan”.

Dalam Hadits disebutkan:

عن أنس رضي اللّه عنه قال:كان رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم إذا دخل رجب قال: “اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا في رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنا رَمَضَانَ”.

“Dari Anas radliyallahu ‘anhu berkata, apabila masuk bulan Rajab maka Rasulullah shallallahu alayhi wasallam membaca:

اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا في رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنا رَمَضَانَ

(Diriwayatkan oleh Imam Nawawi dalam kitab al Adzkar, kitab Adzkar as Shiyam, bab ma yaquluhu idza ro’a al Hilal wa maa yaqulu idza ro’a al Qomar dan juga diriwayatkan dalam kitab Ibnu as Sunni)

  1. Memperbanyak do’a pada malam pertama bulan Rajab.  Karena malam ini adalah malam mustajabnya do’a

Al Imam as Syafi’i radliyallahu anhu berkata dalam kitab al Umm:

بلغنا أنه كان يقال: إن الدعاء يُستجاب في خمس ليال: في ليلة الجمعة، وليلة الأضحى، وليلة الفطر، وأول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان

“Telah sampai berita pada kami bahwa pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam jum’at, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban“.

  1. Berpuasa sunnah di bulan Rajab.

Di satu sisi memang tidak ada satupun hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunnahan puasa Rajab. Namun di sisi lain juga tidak ada larangan secara khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab. Oleh karena itu, dalil-dalil umum mengenai anjuran berpuasa setahun penuh kecuali lima hari yang diharamkan, cukup dijadikan dalil atas dianjurkannya puasa Rajab.

Dalam Shahih Muslim, hadits no. 1960 menyebutkan:

عن عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

“Dari Utsman bin Hakim Al Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata: Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.”

Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim mengomentari hadits di atas dengan mengatakan:

“Zhahirnya, yang dimaksud Sa’id ibn Jubair dengan pengambilan hadits ini sebagai dalil adalah bahwa tidak ada nash yang menyatakan sunnah ataupun melarang secara khusus terkait puasa Rajab. Karenanya, ia masuk dalam hukum puasa pada bulan-bulan yang lain. Tidak ada satupun hadits tsabit terkait puasa Rajab, baik anjuran maupun larangan. Akan tetapi, hukum asal puasa adalah disunnahkan.

Dalam Sunan Abi Dawud bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyatakan kesunnahan puasa pada bulan-balan haram (al-Asyhur al-Hurum; empat bulan yang dimuliakan), dan Rajab adalah salah satunya. Wa Allaahu a’lam.”

Mengapa bulan Rajab begitu istimewa? Banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab.  Diantaranya adalah:

  • Pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj.
  • Hari kesepuluh bulan rajab thn 9 H, terjadi perang Tabuk.
  • Pada bulan Rajab tahun  9 H, an-Najasyi, raja al-Habasyah tutup usia dalam keadaan muslim.
  • Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab thn 204 H dalam usia 54 thn. Beliau dimakamkan di Mesir.
  • Pada bulan Rajab thn 101 H, Khalifah ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz meninggal dalam usia 39 thn.
  • Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan bumi al-Quds, Palestina.
  • Tanggal 16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya Nahdlatul Ulama.

Sumber:

https://islam.nu.or.id/doa/doa-rasulullah-saat-memasuki-bulan-rajab-5Oqy8

Amalan Bulan Rajab oleh LDNU Kabupaten Kediri (dirilis pada Selasa, 1 Februari 2022)

Penulis: far

Pentashih: Ustadz Alfin Khoirun Na’im (Rektor Madrasah Diniyah At-Tahdzibiyah Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang)

2 KOMENTAR